Sabtu, 13 Februari 2010

Pasemetonan Pratisentana S.A.Kubontubuh-Kuthawaringan, Lanjutan.

Beberapa ketentuan Anggaran Dasarnya, antara lain sbb. :

  • Pasal 1 : Pratisentana Sira Arya Kubontubuh-Kuthawaringin ialah setiap orang yang berdasarkan sejarah adalah keturunan Sira Arya Kubontubuh-Kuthawaringn dan menyungsung Pura Dalem Tugu Gelgel-Klungkung sebagai Pura Kawitan/Padharmannya, selanjutnya disebut dengan warga.
  • Pasal 3 : Pasemetonan Pratisentana Sira Arya Kubontubuh-Kuthawaringin adalah Organisasi Kekeluargaan yang dibentuk sebagai wadah komunikasi dalam usaha meningkatkan pengabdian dan dharma bhakti terhadap leluhur.
  • Pasal 5 : Pasemetonan Pratisentana Sira Arya Kubontubuh-Kuthawaringin bertujuan :
    1. Meningkatkan dan mempererat hubungan kekeluargaan diantara sesama keturunan S.A.Kubontubuh-Kuthawaringin;
    2. Memelihara persatuan dan kesatuan warga dalam usaha meningkatkan pengabdian dan dharma bhakti terhadap leluhur;
    3. Membina dan mengembangkan partisipasi warga dalam pembangunan pisik dan mental dalam usaha meningkatkan pengabdian dan dharma bhakti terhadap leluhur;
  • Pasal 6 (1) : Jenjang kepengurusan Pasemetonan Pratisentana S.A.Kubontubuh-Kuthawaringin terdiri dari 4 tingkatan sbb.:
    1. Pengurus Pusat Pasemetonan S. A. Kubontubuh-Kuthawaringin;
    2. Pengurus Kabupaten/Kota/Cabang Pasemetonan S. A. Kubontubuh-Kuthawaringin;
    3. Pengurus Kecamatan Pasemetonan Pratisentana S. A. Kubontubuh-Kuthawaringin;
    4. Pengurus Dadia Pasemetonan Pratisentana S. A. Kubontubuh-Kuthawaringin.
  • Pasal 6 (2) : Pengurus Cabang Pasemetonan S.A. Kubontubuh-Kuthawaringin, dibentuk khusus untuk kota-kota yang berada di luar Pulau Bali.

Beberapa ketentuan Anggaran Rumah Tangganya, antara lain sbb. :

  • Pasal 1 : Anggota Pasemetonan Pratisentana S. A. Kubontubuh- Kuthawaringin adalah setiap kepala keluarga Pratisentana S. A. Kubontubuh-Kuthawaringin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Anggaran Dasar.
  • Pasal 2 (1) : Setiap kepala keluarga sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 mulai didaftar sebagai anggota selambat-lambatnya 6 bulan setelah perkawinannya dilakukan.
  • Pasal 2 (2) : Pendaftaran sebagai anggota dilakukan Pengurus Dadia selanjutnya dilaporkan kepada Pengurus jenjang berikutnya.
  • Pasal 4, setiap anggota berkewajiban :
    1. Memelihara persatuan dan kesatuan sesama warga;
    2. Melaksanakan A.D. dan A.R.T.;
    3. Melaksanakan kewajiban yang ditentukan melalui Keputusan dan Ketetapan Organisasi;
    4. Membayar iuran wajib dan iuran lainnya.
  • Pasal 5, setiap anggota mempunyai hak :
    1. Memperoleh informasi serta kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan pisik dan mental dalam usaha meningkatkan pengabdian dan dharma bhakti terhadap leluhur;
    2. Memilih dan dipilih sebagai pengurus dalam setiap jenjang.
    3. Mengajukan usul, saran dan pendapat bagi kemajuan organisasi.

(Sumber: Babad Sira Arya Kuthawaringin-Kubontubuh, Edisi II-2007 halaman 158 – 162).