Minggu, 31 Oktober 2010

Buku Alih Aksara Dan Terjemahan RAJA PURANA PURA DALEM TUGU


Buku Alih Aksara Dan Terjemahan RAJA PURANA PURA DALEM TUGU PURA KAWITAN/PADHARMAN SIRA ARYA KUTHAWARINGIN-KUBONTUBUH dengan wajah sampul depan seperti foto disebelah kiri ini, telah diterbitkan dengan Kata Pengantar dari Pengurus Pusat Pasemetonan Pratisentana Sira Arya Kubontubuh-Kuthawaringin tertanggal 23 Mei 2006. Ketika itu penulis masih menjabat sebagai Ketua Umum.
Dalam Kata Pengantar tersebut tercantum ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya disampaikan kepada Ida I Dewa Gdhe Catra atas bantuan dan kerjasama beliau dalam mengalih aksara-kan kedalam aksara latin berbahasa kawi dan selanjutnya menterjemahkannya kedalam Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia, Raja Purana Pura Dalem Tugu termaksud beserta Gagadhuhan-nya yang merupakan lampirannya yang tak terpisahkan.
Butir selanjutnya dalam kata pengantar tersebut menyatakan bahwa inti uraian dalam Raja Purana Pura Dalem Tugu adalah uraian tentang sejarah berdirinya Pura Dalem Tugu. Siapa yang mendirikan, kapan didirikan dan bagaimana proses sejarah yang dilalui yang bermula dari kahyangan (pura) yang disebut Kahyangan Dalem Desa atau Dalem Jagat dan kemudian lumrah dikenal sebagai Dalem Suci pada zamannya, sampai akhirnya bernama Pura Dalem Tugu hingga kini. Itulah isi atau substansi pokok dari buku tersebut.

Minggu, 17 Oktober 2010

PERISTIWA SEJARAH DAN PURA YANG BERDIRI

Kronologi peristiwa-peristiwa ssejarah yang melatar belakangi berdirinya Pura-Pura Pusat Penyungsungan Pratisentana Sira Arya Kuthawaringin, seperti tersurat/tersirat dalam Babad Sira Arya Kuthawaringin-Kubontubuh dan dokumen-dokumen terkait, adalah seperti yang disajikan dalam tabel dibawah ini.

PERISTIWA SEJARAH DAN PERANSERTA SIRA ARYA KUTHAWARINGIN BESERTA KETURUNANNYA

 


Dalam Naskah Babad Sira Arya Kuthawaringin-Kubontubuh yang telah disajikan pada postingan yang lalu dapat disimak peristiwa-peristiwa sejarah beserta pelaku-pelakunya. Sedangkan  Bagan Silsilah (Palelintih) yang merupakan lampiran dari Naskah Babad termaksud yaitu Palelintih Sira Arya Kuthawaringin, Palelintih Dinasti Kresna Kepakisan dan Palelintih Dinasti Warmadewa di Bali yang telah berturut-turut disajikan pula pada psotingan-postingan yang lalu diharapkan dapat memperjelas kaitan/hubungan keturunan dari silsilah para pelaku sejarah termaksud.
Supaya Pratisentana Sira Arya Kuthawaringin pada khususnya dan para peminat sejarah/babad pada umumnya, lebih mudah dapat menyimpulkan kronologi dari peristiwa-peristiwa sejarah termaksud dan peranserta Sira Arya Kuthawaringin beserta keturunannya dari generasi ke generasi, dibawah ini disajikan tabel yang terdiri dari 2 kolom. Dalam kolom pertama disajikan “Periode Pemerintahan/Yang Memerintah”. Sedangkan dalam kolom yang kedua disajikan “Peristiwa-Peristiwa Penting dan Peranserta Sira Arya Kuthawaringin Beserta Keturunannya.” Uraian kronologis peristiwa-peristiwa termaksud diawali dari peristiwa sejarah yang dikenal dengan nama : ekspedisi Gajah Mada ke Bali. Kemudian dilanjutkan ke zaman kerajaan Samprangan sampai dengan zaman kerajaan Gelgel, seperti tersurat dan tersirat dalam Babad Sira Arya Kuthawaringin-Kubontubuh dan dokumen-dokumen lainnya yang terkait. Oleh karena itu apa yang disajikan dalam tabel dibawah ini pada hakekatnya merupakan ringkasan dan cuplikan dari dokumen-dokumen seperti dimaksud diatas.

Sabtu, 16 Oktober 2010

NASKAH BABAD SIRA ARYA KUTHAWARINGIN-KUBONTUBUH

Naskah Babad seperti dimaksud dalam judul diatas disajikan dibawah ini dengan penjelasan untuk dimaklumi bahwa kode “Hal. 1/b” s/d “Hal. 92/a” yang tercantum pada awal dari alinea-alinea tertentu dalam naskah dibawah ini merupakan nomor halaman lontar yang merujuk kepada lontar babon-nya.
Hal. 1/b. Semoga tak terhalang. " Om pranamiyam sira sadiniyam, prawaksye tatwa widnyeyah, Siwa Ghrena stitya, swakyam, sawangsanira mangrajyam, bukti mukti itartatem, Wisnuwangsa pataye swaram, Rajarsi twam maha balam, Bupalakam patyam loke " — o — Om namo dewaya- Sembah sujud hamba kehadapan Yang Maha Kuasa, Kehadapan Paduka Bhatara Rahyang Manu, beliau mentakdirkan hidup dan mati, serta berhasilnya suatu tujuan. Setiap saat berada diatas ubun - ubun, yang pertama - tama disembah, sebelum sanak keluarga keturunan, memohon untuk menguraikan ceritera ini. —/—
Hal. 2/a. yang termuat didalam "Purana Raja Sasana Candri Supralingga Buana" Kini teruraikanlah tentang asal-usul, oleh beliau yang telah bersatu dengan alam baka, pertama-tama memohon bantuan, semoga selamat dan sejahtera, terjauh dari segala kutukan, luput dari segala bencana yang dahsyat, moga-moga kekal abadi dihormati diatas dunia, Om Siddhi rastu swaha. — o —

BUKU BABAD SIRA ARYA KUTHAWARINGIN-KUBONTUBUH

 
Buku Babad Sira Arya Kuthawaringin-Kubontubuh Beserta Lampiran-Lampirannya Edisi II-2007 ini penulis pergunakan sebagai sumber/acuan utama dari artikel-artikel yang telah dan akan diposting dalam Blog ini.
Naskah Buku Babad ini bersumber dari hasil terjemahan kedalam bahasa Indonesia dari babon-nya yang berbahasa Bali-Kawi dan tertulis dalam aksara Bali pada lontar pusaka, milik/tersimpan di Pamerajan Dalem Anom Pemayun, Jro Gede Sidemen, Kecamatan Sidemen, Kabupaten karangasem. Penerjemahnya adalah Cokorda Gede Catra. Sedangkan lampiran-lampiran dalam Buku Babad ini terutama bersumber dari hasil kajian-kajian yang telah dilakukan oleh Pengurus Pusat Pasemetonan Pratisentana Sira Arya Kubontubuh-Kuthawaringin dalam kurun waktu mulai dari terbentuknya organisasi wadah pasemetonan termaksud pada tanggal 22 Mei 1983 sampai diterbitkannya Buku Babad termaksud pada tahun 2007.