Minggu, 04 September 2011

PURA DALEM TUGU, PURA MRAJAN KAWITAN DAN PURA WARINGIN

Uraian dalam postingan ini dengan judul seperti tercantum diatas bersumber dari uraian dalam Lampiran V Buku Babad Sira Arya Kuthawaringin-Kubontubuh Edisi II-2007 yang berjudul : Pura-Pura Pusat Penyungsungan Pratisentana Sira Arya Kubontubuh-Kuthawaringin. Disamping itu perlu pula dipermaklumkan bahwa uraian tentang keberadaan pura-pura seperti dimaksud pada judul postingan ini sudah pula disinggung dalam uraian beberapa postingan terdahulu yaitu :
  • Postingan tertanggal 17 Oktober 2010 yang berjudul : Peristiwa Sejarah dan Peranserta Sira Arya Kuthawaringin Beserta Keturunnannya.
  • Postingan tertanggal 17 Oktober 2010 dengan judul : Peristiwa Sejarah dan Pura Yang Berdiri.
  • Rangkaian Postingan-Postingan tentang Raja Purana Pura Dalem Tugu yang telah dipublis mulai dari postingan tertanggal 31 Oktober 2010 sampai dengan postingan tertanggal 29 Januari 2011.
Berbeda dengan uraian dalam postingan-postingan terdahulu seperti termaksud diatas, uraian yang disajikan dibawah ini terutama dimaksudkan untuk menunjukkan keterkaitan diantara ketiga pura yang dimaksud pada judul postingan ini.
Dilihat dari tokoh pendiri masing-masing pura dari ketiga pura tersebut yaitu Pura Dalem Tugu di Gelgel, Klungkung yang didirikan oleh Sira Arya Kuthawaringin; Pura Mrajan Kawitan Pratisentana Sira Arya Kubontubuh di Gelgel, Klungkung yang didirikan oleh Kyayi Gusti Agung Bandhesa Gelgel dan Pura Waringin di Desa Waringin, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem yang didirikan oleh Kyayi Wayahan Kuthawaringin yaitu putera sulung Kyayi Gusti Parembu, adalah pura-pura yang secara geneologis terkait satu dengan lainnya, dengan Pura Dalem Tugu sebagai pusatnya.
Pemahaman tentang sejarah pendirian, status, fungsi dan sebutan dari ketiga pura termaksud bagi para sameton pratisentana Sira Arya Kuthawaringin diperlukan untuk lebih memantapkan hati dalam menentukan urutan prioritas pura yang akan dituju untuk melaksanakan kewajiban berbhakti kepada leluhur dalam kerangka konsep Tri Rna sesuai dengan inti tattwa Agama Hindu yang terhimpun dalam Panca Srada.
Oleh karena itu uraian selanjutnya akan berkisah tentang sejarah berdiri beserta pendirinya, status, fungsi dan sebutan masing-masing dari ketiga pura termaksud.
1. Pura Dalem Tugu
a.Sejarah berdirinya Pura Dalem Tugu.
Kata Dalem dari nama Pura Dalem Tugu berasal dari kata Dalem dari Kahyangan Dalem Desa yang juga disebut Dalem Jagat dan kemudian lumrah dikenal sebagai Dalem Suci. Kahyangan termaksud merupakan sthana Sang Hyang Amurwabhumi dan sudah ada sebelum munculnya Kahyangan Tiga. Sedangkan Dalem Pangulun Setra atau Dalem Cungkub yang merupakan salah satu unsur (pura) dari Kahyangan Tiga, merupakan sthana Dewa Siwa dalam manifestasinya sebagai Durga Bhairawi. Dengan demikian Dalem Desa , Dalem Jagat atau Dalem Suci yang merupakan cikal-bakalnya pura yang kemudian dikenal dengan nama Pura Dalem Tugu, bukanlah Dalem Pangulun Setra.
Sedangkan kata Tugu dari nama Pura Dalem Tugu tersebut berasal dari Palinggih Sang Hyang Tugu (Sang Hyang Ghanapati) yang didirikan dibagian utara dalam palemahan Pura Dalem Suci termaksud, dimana I Gusti Agung Bandhesa Gelgel bersama para arya lainnya berikrar (madewasaksi) untuk membulatkan sikap dikalangan para pejabat kerajaan sebelum menjemput Ida I Dewa Ketut Ngulesir ke Desa Pandak untuk mohon kesediaan beliau dinobatkan menjadi Dalem pengganti Dalem Ile.
Proses sejarah dari Kahyangan Dalem Desa, Dalem Jagat atau Dalem Suci menjadi Pura Dalem Tugu seperti dimaksud diatas, berjalan seiring dengan perjalanan hidup beserta kiprah peranan Sira Arya Kuthawaringin beserta putera-putera beliau dalam perjalanan sejarah pemerintahan Dalem Samprangan dan Dalem Gelgel, seperti ilustrasi singkat dibawah ini.