Rabu, 19 Januari 2011

IV.7 TERJEMAHAN DALAM BAHASA INDONESIA DARI TEKS RAJA PURANA PURA DALEM TUGU

Setelah lama waktu berlalu, tidak diketahui waktunya yang pasti, beliau Kyayi Agung Bandhesa Gelgel Kubontubuh yang dikenal juga bernama Kyayi Klapodhyana, diuji kesetiaannya, keperwiraannya serta ketangkasannya, oleh Sri Smara Kepakisan, untuk melawan (membunuh) macan hitam di daerah Blangbangan atas permintaan raja di sana, karena macan itu tiada hentinya membuat keonaran negeri itu. Setelah mendengar perintah raja, bangkitlah keberaniannya, karena beliau memang mumpuni dan beliau selalu setia dan bijaksana. Dengan sopan dan santun beliau menyatakan tidak menolak perintah Dalem sungguh-sungguh niat beliau untuk mengabdi pada tuannya. Keesokan harinya dengan segera beliau berangkat menaiki perahu, diikuti oleh prajurit yang telah dipilih, beliau juga tidak lupa bersembahyang di Pura Dalem Tugu mohon anugrah kehadapan leluhur yang di“dharmma”kan (disthanakan) di sana. Beliau diberi senjata oleh Dalem, berupa tulup (sumpitan) yang tombaknya berbentuk biring agung, kemudian bernama Macan Guguh. Tidak diceritakan dalam perjalanan disebutkan beliau telah sampai di sebuah hutan tempat harimau itu. Dijumpainyalah harimau hitam itu mengendap-endap dibawah pohon yang besar. Dengan segera bersiap Kyayi Klapodhyana untuk memerangi harimau hitam besar itu, tidak gentar Kyayi Bandesa, akhirnya harimau itu lari. Saat itu Kyayi Klapodhyana memusatkan pikiran (hangregep), dihembuskan punglu batur bhumi (peluru sumpitan) disertai penunggalan pikiran mengucapkan mantra untuk membunuh musuh. Beliau membidik dengan sumpitan pemberian Dalem sekali kena tembus lambung harimau itu dan akhirnya mati tanpa perlawanan. Setelah harimau itu mati, Kyayi Klapodhyana dengan bala prajuritnya kembali ke Bali langsung menghadap Dalem di Gelgel, dengan mempersembahkan kulit macan itu sebagai tanda bukti keberhasilannya.

Sangat senang hati Dalem, beliau makin yakin, bahwa Kyayi Gusti Klapodhyana benar-benar keturunan ksatria Deha dari Sri Hairlanggya seperti tersurat dalam prasasti (Candri Sawalan) yang dahulu dibaca pada waktu Kyayi Klapodhyana berselisih paham dengan Pangeran Nyuhaya yang tidak berkenan bila anaknya yaitu I Gusti Ayu Adhi diambil (dinikahi). Sekarang Kyayi Klapohyana telah berhasil mengalahkan musuh di Blangbangan, berupa macan hitam. Oleh karena itu sekarang ada anugerah Dalem Sri Smara Kepakisan, demikian bunyi anugrahnya, ”Anugerahku Dalem Ketut, kepada Patih Klapodhyana dan seketurunan Arya Kuthawaringin berupa Aji Purana ini. Dimanapun berada tidak dikenai pikul-pikulan, tategenan, seluruh keturunannya patut mengabdi pada raja, berhak menjabat untuk mewakili negeri, ditegaskan lagi tidak dikenai tategenan, cacangkingan, ambeng-ambengan, sasaradan, papilyan, pacatuan, dan tidak dapat dikenakan dhadhawuhan, atag-atagan, dan tidak kena pejah punjang panjing. Jika ada kesalahan yang harus dijatuhi hukuman mati oleh Dalem, patut diusir dari kerajaan selama satu bulan. Jika kesalahannya harus dijatuhi hukuman “diusir”, diberi ampun oleh yang berkuasa untuk seluruh keturunan Kyayi Kuthawaringin Klapodhyana. Dan jika ada yang meninggal dunia pada waktu melaksanakan upacara atiwa-tiwa (ngaben) untuk usungan jenazah boleh memakai dasar badhe, badhe tumpang tujuh, mataman punggel, kapas maturut, utama turut 9, madhya turut 7, nista turut 5, mahuncal, mapering sidapur, wesma silunglung, makajang, makalasa, tatak beha 9 tebih, bale tegeh mahundag 3, patulangan macan selem, memakai tirtha pangentas, utama dengan sesari 16.000 (kepeng), madhya dengan sesari 8.000 (kepeng) dan nista dengan sesari 4.000 (kepeng). Dan apabila yang meninggal menjadi pendeta, melaksanakan pemujaan upacara ritual, berhak menggunakan tata aturan selengkapnya, seperti yang dipergunakan untuk pendeta Brahmana, mapatrang, upadesa, jenazahnya dibungkus dengan daun pisang kahikik, lengkap menurut tata upacaranya. Demikian ketegasan anugerahku Dalem Ketut kepadamu Patih Klapodhyana dan seluruh anak keturunan Arya Kuthawaringin. Janganlan melanggar siapapun memegang kekuasaan negeri ini atas anugerahku, dan demikian pula semua keturunan Klapodhyana. Jika melanggar kamu akan kena kutuk Dewa Brahma dan surutlah kesaktian dan wibawamu.” Poma. Demikianlah anugerah beliau Sri Smara Kepakisan.-
Dalam postingan IV.7 ini diuraikan kisah Kyayi Gusti Agung Bandhesa Gelgel-Kubontubuh, atas perintah Dalem Ketut Smara Kepakisan ke Blambangan untuk membunuh Macan Selem. Perintah Dalem berhasil dilaksanakan, Dalem Ketut Smara kepakisan menganugrahkan Aji Purana kepada Patih Klapodyana dan saudara-saudaranya semua saketurunan Sirarya Kuthawaringin. Dalam panugrahan Dalem Ketut Smara Kepakisan termaksudlah tercantum ketentuan-ketentuan antara lain tentang kewenangan untuk menggunakan unsur-unsur kelengkapan upacara pada waktu melaksanakan upacara atiwa-tiwa (ngaben). Diantara unsur-unsur termaksud yang sifatnya sangat spesifik adalah petulangan yang berwujud Macan Selem (Harimau Hitam).
Sebelum mengakhiri catatan tentang postingan IV.7 ini dapat dipermakluman bahwa Video Raja Purana PDT(Pura Dalem Tugu)-07 sudah berhasil ditayangkan dalam Blog-ku ini sejak hari ini tanggal 19 Januari 2011. Untk dimaklumi substansi postingan IV.7 bagian awal ada di Video Raja Purana PDT-06 sedangkan sisanya ada di Video Raja Purana PDT-07. Dengan ditayangkannya Video Raja Purana PDT-07 ini, lengkaplah sudah video dokumentasi rekaman acara ngewacen Raja Purana Pura Dalem Tugu yang diselenggarakan dalam suatu pesamuan-pusat Pasemetonan Pratisentana Sira Arya Kubontubuh-Kuthawaringin di Wantilan Pura Dalem Tugu pada tanggal 19 Pebruari 2006, kini seluruhnya sudah bisa diakses di Blog-ku ini.
Demikianlah yang dapat disajikan dalam postingan kali ini, semoga ada manfaatnya. Postingan berikut yang akan menyusul masih tetap memakai judul yang sama tetapi dengan kode judul IV.8.
Terima kasih atas kunjungan Anda di Blog-ku ini. Bila berkenan, jangan lupa berkomentar untuk penyempurnaan. Sampai jumpa pada postingan berikut.
Technorati Tags:
P  e  n  u  l  i  s,

(I Made Pageh Suardhana)

1 komentar:

  1. Terimakasih banyak, saya ucapkan kepada KY SALMAN atas bantuannya yg telah memberikan saya angka jitunya yaitu dan alhamdulillah berhasil,berkat bantuan KY saya sudah bisa melunasi semua hutang2 saya di BANK BRI bahkan saya juga sudah punya modal usaha sendiri sekali lagi makasih yaa KY,anda mau bukti bukan kata2 silahkan hubungi KY SALMAN 082310623559.klik disini

    BalasHapus